Sesungguhnya hanya pada Allah kemutlakan pengetahuan tentang hari kiamat. Tidak ada yang mengetahui selain-Nya. Dan Dia pula yang menurunkan hujan pada waktu yang telah ditentukan-Nya. Dialah yang mengetahui jenis kelamin bayi yang ada di rahim serta kekurangan dan kesempurnaannya. Tak seorang pun--baik yang taat maupun yang jahat--yang tahu apa yang akan diperbuatnya esok hari, baikkah atau buruk. Dan tidak ada seorang pun yang mengetahui di bumi mana dia menemui ajalnya. Karena sesungguhnya hanya Allah yang memiliki kesempurnaan ilmu tentang segala sesuatu, dan Dia tidak memperlihatkan kegaiban kepada seorang pun.
Ayat ini mengajarkan tentang prinsip-prinsip seperti tawakal kepada Allah, keterbatasan pengetahuan manusia, dan kepercayaan pada takdir-Nya dapat dihubungkan dengan konsep peramalan. Dalam Islam, peramalan atau perencanaan masa depan harus dilakukan dengan kesadaran akan keterbatasan pengetahuan kita dan bergantung kepada Allah dalam menghadapi apa pun yang terjadi. Karena sesungguhnya hanya Allah yang memiliki kesempurnaan ilmu tentang segala sesuatu, dan Dia tidak memperlihatkan kegaiban kepada seorang pun.