Ketika mereka mendapati kemampuan dan kekuatan dalam diri Dzû al-Qarnain, mereka memintanya untuk membuat dinding pembatas yang menghadap Ya'jûj dan Ma'jûj, kaum yang selalu mengintai dan membuat kerusakan dan kehancuran di negeri mereka. Sebagai imbalan membuat dinding itu, mereka akan membayar pajak kepada Dzû al-Qarnain.
Ayat ini mengisahkan pada saat Nabi Zulkarnaen AS diminta untuk membangun sebuah dinding tinggi dan tebal yang tidak dapat ditembus oleh Ya‟juj dan Ma‟juj untuk melindungi kaumnya dari kejahatan mereka. Nabi Zulkarnaen AS pun kemudian membangun sebuah dinding yang terbuat dari bahan tembaga dan besi panas. Dinding tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan kaum yang membutuhkan keamanan tersebut. Konsep dinding tembaga dan besi panas tersebut kemudian diadopsi dalam dunia teknologi yang populer dengan sebutan dinding api (firewall). Fungsi firewall ini tidak lain adalah untuk menghalau pengaksesan dari pihak-pihak yang tidak dikehendaki terhadap data atau komputer yang dimiliki oleh seseorang.